Sabtu, 28 Februari 2009

Perlu engak sech berteman..?

Bagiku yang penting dalam berteman itu ialah respek. Saling menghargai seseorang sebagai manusia mahluk yang paling sempurna. Walau terkadang perkenalan pertamaku dengan seseorang membuat aku merasa neg tapi bukan berarti aku terus menjauh.
Aku bukan orang yang pandai berteman karena aku sulit untuk bersosialisasi dengan orang2 yang baru aku kenali, tapi kalau aku udah ngerasa klop aku rame. Kata temen2 ku, dulu pertama kenal aku diem, kalem, malah terkesan sombong ( padahal aku jaim ), tapi sekarang
ribut ngak terkontrol.
Kalau yang ini temen aku yang katanya beranjak dewasa, orangnya lucu suka ketawa suka merajuk juga tapi nyenengin banget. mungkin karena dia masih muda jadi agak manja gitu, yahh aku sih sabar aja selagi dia masih sopan dan anggap aku sebagai orang yang lebih dewasa (ngak mau dibilang tua, sorry).
Dia ni paling susah kalau diajak makan di rumah makan katanya sih ngak biasa padahal dia takut kalau dia yang bayar (opsss... ini rahasia) dia juga ngak mau ditraktir takut jatuh gengsi hehehehe...

Nah yang ini teman baikku, Dia banyak ide untuk membuat guyonan lucu, tapi sebenernya tanpa buat guyonan pun dia juga udah lucu sih, dengan size tubuhnya yang "ngak kecil" ternyata dia hiperaktif. Go away ajah... itu yang selalu di ucapkan nya kalau ada orang bilang ini itu tentang nya. diputuskan pacar..? Go away ajah.. Hidup ini memang harus dinikmati mungkin itu yang dia fikirkan, terlihat sekali dari kesuburannya yang menggambarkan bahwa ngak ada masalah yang harus di fikirkan .Dia punya panggilan populer di kalangan teman2 ku, MAKGEM.
Ngak pasti sih kenapa dia di panggil makgem, sekedar buat seneng2 aja. Cara berfikirnya yang sederhana tapi dewasa itu yang menarik bagiku.









Teman juga sering menasehatiku tentang hidup, mengajariku cara berfikir kedepan, membantuku mencari solusi dari setiap masalah2ku, memberikan pundaknya untukku menangis dan menghabiskan malam untuk mendengarkan kesedihanku. Sampai saat ini blum ada yang melontarkan kata2 kasar kepadaku, seandainya suatu hari kata2 kasar keluar dari mulut temanku aku akan menjadikan itu sebagai nilai positif untuku karena aku yakin temanku pasti ingin memberikan yang terbaik untukku. Untuk semua temanku, Terima kasih karena menyayangiku...

Albino

Dukun Tanzania Buru Orang Albino

Tanzania,
sebuah negara di pantai timur Afrika, diburu polisi di sana atas tuduhan
perburuan dan pembunuhan orang-orang albino yang akan dijadikan tumbal praktek perdukunan.
Menurut mereka, bagian tubuh orang-orang albino (orang yang tak memiliki pigmen warna sehingga tampak seperti
orang bule) yang dijadikan tumbal dianggap bisa memberikan nasib baik dan kekayaan (pesugihan).
Paling tidak sudah 173 orang, termasuk di dalamnya adalah para dukun dan anggota geng-geng yang terorganisir, telah
ditahan atas tuduhan keterlibatan mereka dalam pembunuhan orang-orang albino di negara itu.
Korban terakhir seperti yang tercatat di kantor polisi adalah bayi berusia tujuh bulan yang dibunuh di bagian utara wilayah Shinyanga. Bayi ini dimutilasi atas perintah dukun yang akan membuat ramuan dari kaki, rambut, tangan, dan darahnya. Campuran ramuan seperti ini diyakini sebagai syarat utama untuk mendapatkan pesugihan.
Serangan utama yang ditujukan pada para orang-orang albino ini terjadi di Mwanza yang masuk dalam wilayah wisata Danau Victoria serta daerah pertambangan sebelah selatan wilayah Mbeya. Penduduk Tanzania memang masih kental dengan praktek perdukunan, terutama di wilayah pedesaan.
Nyerer Rutahiro adalah orang albino dewasa terakhir yang dijadikan tumbal dan dia dibunuh beberapa minggu lalu. Dia sedang makan malam di restoran kota Dar es Salaam ketika empat orang anggota geng tiba-tiba menyerbu dan
menangkapnya. Istri Nyerere, Susannah hanya bisa memandang tak berdaya ketika empat orang itu mulai memotong kedua kaki dan tangan suaminya dengan gobang di tempat itu.
“Kami butuh kakimu,” kata Susannah menirukan kata-kata mereka. Sampai saat ini, Susannah diberitakan masih trauma berat karena menyaksikan secara langsung suaminya dipotong-potong.
Di banyak kasus, bagian tubuh yang akan dijadikan tumbal (seperti kaki, tangan, rambut, maupun darah) diambil setelah
orangnya dibunuh. Namun ada juga yang diambil ketika mereka masih hidup, contohnya Nyerere. Nyerere menjadi target pembunuhan karena dia albino. Ironisnya, dia orang yang sangat dihormati di kota itu. Tubuhnya
yang tersisa lantas dimakamkan di kuburan semen untuk menghindari usaha pencurian mayat oleh para dukun.
Presiden Tanzania Jakaya Kikwete menyebut, setahun belakangan sudah 19 orang albino yang dibunuh di negara itu, sementara sumber lain menyebut sudah 25 orang albino yang dijadikan tumbal perdukunan sejak Maret 2007.
Orang albino di Tanzania dilaporkan jumlahnya jauh lebih tinggi di dunia.
Di negara itu, sekitar 40.000 orang albino terdaftar dalam asosiasi albino Tanzania (AAT). Namun jumlah sebenarnya
diyakini lebih dari 173.000.orang.

web Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e2s8e Frveebdruary, 2009, 19:25