Sabtu, 28 Februari 2009

Albino

Dukun Tanzania Buru Orang Albino

Tanzania,
sebuah negara di pantai timur Afrika, diburu polisi di sana atas tuduhan
perburuan dan pembunuhan orang-orang albino yang akan dijadikan tumbal praktek perdukunan.
Menurut mereka, bagian tubuh orang-orang albino (orang yang tak memiliki pigmen warna sehingga tampak seperti
orang bule) yang dijadikan tumbal dianggap bisa memberikan nasib baik dan kekayaan (pesugihan).
Paling tidak sudah 173 orang, termasuk di dalamnya adalah para dukun dan anggota geng-geng yang terorganisir, telah
ditahan atas tuduhan keterlibatan mereka dalam pembunuhan orang-orang albino di negara itu.
Korban terakhir seperti yang tercatat di kantor polisi adalah bayi berusia tujuh bulan yang dibunuh di bagian utara wilayah Shinyanga. Bayi ini dimutilasi atas perintah dukun yang akan membuat ramuan dari kaki, rambut, tangan, dan darahnya. Campuran ramuan seperti ini diyakini sebagai syarat utama untuk mendapatkan pesugihan.
Serangan utama yang ditujukan pada para orang-orang albino ini terjadi di Mwanza yang masuk dalam wilayah wisata Danau Victoria serta daerah pertambangan sebelah selatan wilayah Mbeya. Penduduk Tanzania memang masih kental dengan praktek perdukunan, terutama di wilayah pedesaan.
Nyerer Rutahiro adalah orang albino dewasa terakhir yang dijadikan tumbal dan dia dibunuh beberapa minggu lalu. Dia sedang makan malam di restoran kota Dar es Salaam ketika empat orang anggota geng tiba-tiba menyerbu dan
menangkapnya. Istri Nyerere, Susannah hanya bisa memandang tak berdaya ketika empat orang itu mulai memotong kedua kaki dan tangan suaminya dengan gobang di tempat itu.
“Kami butuh kakimu,” kata Susannah menirukan kata-kata mereka. Sampai saat ini, Susannah diberitakan masih trauma berat karena menyaksikan secara langsung suaminya dipotong-potong.
Di banyak kasus, bagian tubuh yang akan dijadikan tumbal (seperti kaki, tangan, rambut, maupun darah) diambil setelah
orangnya dibunuh. Namun ada juga yang diambil ketika mereka masih hidup, contohnya Nyerere. Nyerere menjadi target pembunuhan karena dia albino. Ironisnya, dia orang yang sangat dihormati di kota itu. Tubuhnya
yang tersisa lantas dimakamkan di kuburan semen untuk menghindari usaha pencurian mayat oleh para dukun.
Presiden Tanzania Jakaya Kikwete menyebut, setahun belakangan sudah 19 orang albino yang dibunuh di negara itu, sementara sumber lain menyebut sudah 25 orang albino yang dijadikan tumbal perdukunan sejak Maret 2007.
Orang albino di Tanzania dilaporkan jumlahnya jauh lebih tinggi di dunia.
Di negara itu, sekitar 40.000 orang albino terdaftar dalam asosiasi albino Tanzania (AAT). Namun jumlah sebenarnya
diyakini lebih dari 173.000.orang.

web Powered by Joomla! - @copyright Copyright (C) 2005 Open Source MattersG. Aenll errigahtetsd :r e2s8e Frveebdruary, 2009, 19:25

Tidak ada komentar: